Rabu, 29 Mei 2013

ULOS Batak diminati pasar Eropa

MEDAN – Ulos yang merupakan kain khas Suku Batak di Sumatera Utara tidak hanya dipasarkan di dalam negeri, namun juga sangat diminati pasar di Eropa, kata Pimpinan Pertenunan Ulos Batak dan Pengrajin Ulos Batik Robert MT Sianipar di Medan.

“Ulos Batak tidak hanya digemari masyarakat etnis batak tapi juga warga asing, bahkan kini sudah berhasil menembus pasar internasional, seperti Eropa dan Amerika Serikat,” katanya, hari ini.

Ini dibuktikan dengan terus meningkatnya pemesanan dari beberapa negara seperti Rusia, Swiss, Belanda, Amerika Serikat, Australia, Singapura dan Malaysia, meski belum dalam partai besar, jelasnya.

“Ekspor memang belum dalam partai besar dan tergantung pesanan, tetapi hal itu membanggakan apalagi permintaan terus meningkat,” katanya di sela melayani pembeli di arena Pekan Informasi Nasional (PIN) yang dipusatkan di Medan mulai 24 hingga 28 Mei.



Untuk memasarkan ke Eropa dan Amerika Serikat maupun negara lainnya di Asia, ia mengatakan tidak melakukan promosi secara khusus, melainkan hanya melalui informasi dari teman lama.

“Ada teman lama di sana, mereka yang mencoba memasarkan di sana. Awalnya hanya coba-coba namun melihat prospeknya yang cukup lumayan, sampai sekarang itu masih tetap berjalan dengan baik,” katanya.

Ia bercerita bisnis kain ulos tersebut awal kali ia geluti pada tahun 1989, dengan pemasaran di pasar-pasar lokal seperti di Pusat Pasar Medan, yang kebetulan juga kedua orang tuanya juga berdagang di pasar tradisional tersebut.

Pada tahun 1992, ada seorang warga negara asal Singapura yang tertarik melihat ulos dagangannya, dan selanjutnya membeli beberapa helai untuk dibawa ke negaranya sebagai oleh-oleh.

“Itulah awalnya hingga bisnis ini terus saya geluti sampai sekarang. Ulos ini semua dikerjakan dengan alat tenun tradisional,” katanya.

Sumber : www.waspada.co.id
Editor: SASTROY BANGU

0 komentar:

Posting Komentar