Rabu, 22 Mei 2013

Pipanisasi Tapian Nauli Tidak Berfungsi

HUMBAHAS – Proyek pipanisasi yang dibangun di Desa Tapian Nauli, Kecamatan Lintongnihuta, Humbahas, tepatnya di depan Polres setempat tidak berfungsi. Sejak selesai dikerjakan pada Desember 2012, hingga saat ini belum bisa difungsikan.
Informasi dihimpun, Senin (20/5), pipanisasi itu dikerjakan dengan menghabiskan anggaran hingga ratusan juta rupiah. Sebagaimana dalam bestek dan spesifikasi yang direncanakan, pipanisasi dibangun untuk kebutuhan sedikitnya 400 kepala keluarga (KK) yang tersebar di dua desa yakni Desa Tapian Nauli dan Desa Silaban. Sebagai umbul utamanya dipusatkan di Desa Tapian Nauli tepatnya depan Polres setempat.
Proyek pipanisasi tersebut diduga tidak sesuai bestek. Sebab hasil pekerjaannya tidak sesuai dengan perencanaannya.
Salah seorang warga setempat, T Simamora (38) menyebutkan, pipanisasi merupakan gawean UPT Air Bersih Dolok Sanggul. Sesuai perencanaannya, dari umbul air akan disambungkan ke setiap rumah warga di Desa Tapian Nauli dan Desa Silaban. Namun, hampir setengah tahun pipanisasi siap dikerjakan rekanan, masyarakat belum bisa menikmatinya.
“Karena tidak ada gunanya kepada masyarakat, sebagian pipa yang dipasang telah berhilangan. Saya tidak tahu, apakah itu disengaja atau bukti kekesalan masyarakat terhadap pengerjaan proyek tersebut,” ujar pemilik warung di depan Polres Humbahas ini.
Ia menjelaskan, cara pengerjaannya, rekanan menanam pipa di tepi Jalinsum Humbahas dengan kedalaman sekitar 20 centimeter. Dan bekas galian itu saat ini telah ditumbuhi rumput. “Kalau yang saya lihat, pipa-pipa itu ditanam di tepi jalinsum,” tegasnya.
Senada diungkapkan tokoh masyarakat G Sihombing. Ia mengatakan, proyek pipanisasi itu menghabis-habiskan anggaran yang menguntungkan pribadi segelintir orang. Sementara masyarakat tidak menikmati apa-apa. Padahal anggaran pembangunannya bersumber dari uang masyarakat.
“Kita harapkan aparat penegak hukum dan instansi terkait seperti kejaksaan dan badan pemeriksaan keuangan supaya menindak rekanan yang mengerjakan proyek tersebut.
Masyarakat akan marah dengan kondisi ini,” tegasnya. Menurutnya, masyarakat sudah sempat senang dan gembira ketika mengetahui pembangunan pipanisasi tersebut. Dengan adanya pipanisasi itu, masyarakat beranggapan tidak lagi mengambil air ke sumur atau ke sungai.
“Karena pipanisasi tidak berfungsi, ya masyarakat masih menggunakan air sumur dan air sungai,” ungkapnya.
Sementara itu UPT Air Bersih Dolok Sanggul Rey Manullang hendak dikonfirmasi di kantornya tidak berada di tempat. Kantornya nampak sepi, dan tak seorang pegawai pun di sana. (juan/osi)

0 komentar:

Posting Komentar