Selasa, 19 November 2013

Anggota Tim Seleksi CPNS K II Nilai Kecurangan Ujian Tak Terjadi

HUMBAHAS – Pelaksanaan ujian CPNS dari honorer K II  yang berlangsung Minggu (3/11) lalu dinilai tidak transparan. Pasalnya, beredar pesan singkat melalui SMS yang diduga kunci jawaban beberapa naskah ujian CPNS tersebut. Hal itu kini menjadi pembahasan hangat di tengah masyarakat dan menjadi tudingan pada panitia atas ketidakmurnian pelaksanaan ujian.
Anggota tim seleksi CPNS K II dari BKD Humbahas Riston Hutapea yang ditemui di ruang kerjanya, Jumat (15/11) mengatakan, kecurangan yang dimaksud tidak mungkin terjadi. Sebab soal ujian dibuat dalam tiga tipe soal.
“Sebelumnya kami tidak mengetahui bagaimana tipe soal. Bahkan, berapa jumlah soal hingga kualitas soal saja kami sama sekali tidak tahu. Baru pagi harinya, sebelum ujian dilaksanakan kami bisa melihat langsung tipe dan naskah soal. Dan yang kami ketahui pelaksanaan ujian sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP),” bebernya.
Disinggung tentang beredarnya pesan singkat melalui SMS yang diduga berisi kunci jawaban pada salah satu tipe soal saat ujian berlangsung, dia menepis jawaban soal itu tidak mungkin bisa.
“Kalaupun ada yang memberikan kunci jawaban pada peserta, itu di luar tanggung jawab kami,” tegasnya.

Sementara itu Kepala BKD Humbahas Laurencius Sibarani yang ditemui di ruang kerjanya justru menuding tindakan dan penyebaran kunci jawaban melalui pesan singkat sebagai bentuk perbuatan konyol.
“Itu konyol, secara rinci soal yang kami terima sebelum dibagikan pada peserta ujian dibuka dan disaksikan tim Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan provinsi. Jadi, itu tidak mungkin terjadi. Sementara di setiap ruang ujian sudah ada pengawas, bahkan sisa soal sekitar 10 persen itu tersimpan dengan pengawasan ketat oleh panitia,” paparnya.
Lebih lanjut Laurencius menjelaskan, di hari yang sama, naskah soal ujian langsung dimusnahkan usai ujian. “Justru pelaksanaan ujian ini sangat ketat, bahkan di luar panitia, ujian juga dipantau langsung oleh aparat kepolisian dari satuan intel sebanyak 8 personel di lokasi,” katanya.
Dijelaskannya lagi, bahkan pengawalan naskah ujian dari Medan hingga ke Dolok Sanggul mendapat pengawalan ketat dari panitia dan pihak kepolisian.
“Mengingat jarak dan lokasi ujian, maka naskah soal tadi diparkirkan di Polsek Dolok Sanggul. Jadi tudingan tadi sangat konyol. Bahkan, porsi kebocoran naskah soal jelas tidak ada, belum lagi peserta dilarang membawa dan menggunakan telepon seluler ketika ujian berlangsung,” ungkapnya sambil mengaku hingga saat ini dugaan kunci jawaban yang beredar melalui pesan singkat belum pernah dibacanya. (juan/mua)

0 komentar:

Posting Komentar